![]() |
source : kidnesia |
Seperti fitrah
manusia yang tidak pernah puas, para elit dunia pun berencana ingin “sekedar
jalan-jalan” ke angkasa luar untuk memuaskan hasratnya.
Terdengar konyol
bukan ? Tapi itulah kenyataannya.
Seperti yang
ramai diberitakan, baru-baru ini Rusia telah menyediakan paket wisata
untuk bertandang ke stasiun luar angkasa. Tentu untuk bisa ikut Tour ini harus
merogoh kocek yang luas biasa fantastis, tidak bisa disamakan dengan tour ke
Bali atau ke Eropa sekalipun.
Laman CNNIndonesia menyebutkan Badan antariksa Rusia, Roscosmos, memberi tanda pihaknya
akan memulai kembali program wisata ke luar angkasa secara komersial pada tahun
2018 mendatang.
Dalam sebuah
pernyataan, lembaga Energiya yang menangani misi antariksa dengan awak di
Roscosmos, mengatakan bahwa mereka mendengar permintaan agar pesawat antariksa
Soyuz "melanjutkan ekspedisi komersial jangka pendek untuk segmen Rusia di
Stasiun Luar Angkasa Internasiona (ISS)."
Pada 2001 silam,
Roscosmos melayani penerbangan delapan turis ke ISS dan terakhir pada 2009.
Sebelumnya,
perusahaan Space Adventures Ltd yang menggandeng Rusia telah mengirim tujuh
orang tajir ke luar angkasa. Dennis Tito menjadi wisatawan luar angkasa
pertama. Dengan membayar USD 20 juta atau sekitar Rp 250 miliar, Tito
dibawa ke luar angkasa pada April 2001.
Selanjutnya,
dengan ongkos yang sama ada nama Mark Shuttleworth. Ia diluncurkan dari
Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan pada 25 April 2002 untuk perjalanan di luar
angkasa selama 10 hari.
Jejak Tito dan
Shuttleworth diikuti oleh Gregory Olsen yang diluncurkan dari Kosmodrom
Baikonur pada 1 Oktober 2005 dengan Soyuz TMA-7. Selanjutnya ada nama Anousheh
Ansari yang menggunakan Soyuz TMA-9 menuju orbit dari Kosmodrom Baikonur pada
18 September 2006.
Kemudian ada
Charles Simonyi yang dua kali menjelajah orbit. Yang pertama ia harus membayar USD
25 juta atau sekitar Rp 312,5 miliar untuk perjalanan luar angkasa dengan
Soyuz TA-10 pada tahun 2007. Sedangkan untuk perjalanan kedua, Simonyi harus
membayar lebih mahal, yakni USD 35 juta atau Rp 437,5 miliar. Ia
diberangkatkan dengan Soyuz TMA-14 pada 2009.
Setelah Simonyi,
menyusul pula nama Richard Garriot. Hanya saja, Richard membayar lebih murah
dibanding kunjungan kedua Simonyi ke luar angkasa, yakni USD 30 juta atau
sekitar Rp 375 miliar dengan menggunakan Soyuz TMA-13 pada 12 Oktober 2008.
Yang terakhir
adalah CEO Cirque de Soleil, Guy Laliberte yang membayar USD 40 juta atau
sekitar Rp 500 miliar demi petualangan ke luar angkasa pada 9 Oktober 2009
silam. Pria Kanada itu berangkat ke ISS dengan Soyuz TMA-16.
Rencananya, ada
satu pesohor lagi yang akan menjelajah luar angkasa, yakni penyanyi soprano
asal Inggris, Sarah Brigthman. Dengan membayar USD 52 juta atau Rp 650 miliar,
Sarah dijadwalkan bertolak ke orbit pada 1 September 2018 yang akan datang guna
merekam lagu-lagu untuk albumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar