Gempa bumi terkuat yang tercatat dalam sejarah adalah
Gempa Chile 1960. Gempa ini terjadi di dekat Valdivia, Chile pada tanggal 22
Mei 1960, dan memiliki magnitudo sekitar 9,5. Gempa ini juga dikenal sebagai
"Gempa Valdivia" atau "Gempa Besar Chile". Namun, perlu
diingat bahwa informasi ini mungkin telah berubah setelah pengetahuan saya
terakhir diperbarui. Untuk informasi yang lebih akurat dan mutakhir, disarankan
untuk merujuk ke sumber resmi seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) di Indonesia atau lembaga seismologi internasional lainnya.
Skala Magnitudo
Skala magnitudo adalah skala yang digunakan untuk
mengukur kekuatan atau energi yang dilepaskan oleh gempa bumi. Skala ini
mengukur besar kecilnya gempa berdasarkan amplitudo gelombang seismik yang
dihasilkan oleh gempa tersebut. Skala magnitudo tidak memiliki batas atas, yang
berarti bahwa gempa dengan magnitudo yang lebih tinggi akan memiliki energi
yang lebih besar.
Salah satu skala magnitudo yang paling terkenal dan
umum digunakan adalah Skala Magnitudo Moment (Moment Magnitude Scale atau
disingkat sebagai "Mw"). Skala ini mengukur energi gempa dengan
memperhitungkan luas daerah retakan pada patahan, pergeseran rata-rata pada patahan,
dan koefisien elastisitas batuan di sekitar patahan. Skala Mw memberikan
perkiraan yang lebih akurat tentang energi sebenarnya yang dilepaskan oleh
gempa, dibandingkan dengan skala magnitudo lainnya seperti Skala Richter.
Berikut adalah gambaran umum tentang bagaimana gempa
dengan berbagai magnitudo dapat dirasakan:
- Magnitudo 1-2: Tidak
dirasakan oleh manusia, tetapi dapat dideteksi oleh alat seismik.
- Magnitudo 3-3,9:
Biasanya dirasakan oleh orang-orang yang berada dalam ruangan. Getaran
mirip seperti truk lewat.
- Magnitudo 4-4,9:
Dirasakan oleh banyak orang, terutama yang berada dalam ruangan. Piring
dan kaca bisa bergetar, dan suara gemuruh seperti lewatnya kereta bisa
terdengar.
- Magnitudo 5-5,9: Bisa
menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan yang lemah. Guncangan terasa
seperti truk besar yang melintas dengan keras.
- Magnitudo 6-6,9: Dapat
menyebabkan kerusakan moderat pada bangunan dan struktur. Gempa ini bisa
dirasakan di area yang lebih luas.
- Magnitudo 7-7,9:
Potensial untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan pada bangunan dan
infrastruktur. Guncangan bisa dirasakan hingga ratusan kilometer dari
pusat gempa.
- Magnitudo 8-8,9: Gempa
besar yang mampu menyebabkan kerusakan parah pada wilayah yang luas.
Guncangan bisa dirasakan di seluruh benua.
- Magnitudo 9 dan di
atasnya: Gempa-gempa ini sangat langka dan memiliki potensi untuk
menyebabkan kerusakan luar biasa serta tsunami yang merusak jika terjadi
di bawah laut.
Perlu diingat bahwa dampak sebenarnya dari gempa bumi
juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kedalaman episenter, jarak dari
pusat gempa, kualitas bangunan, dan faktor geologi setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar